Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, berbagai pendekatan pembelajaran diterapkan kepada siswa di sekolah. Setiap jenis pendekatan pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda. Pendekatan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa agar mereka dapat menerima dan memahami pelajaran dengan lebih mudah.
Menurut Gulo (2008), pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang khusus dalam menghadapi permasalahan yang ada dalam kegiatan pembelajaran itu sendiri. Pendekatan pembelajaran dilakukan untuk memastikan bahwa siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Berikut ini adalah berbagai macam pendekatan dalam kegiatan pembelajaran (Gulo, 2008):
- Pendekatan Kontekstual
Dalam pendekatan ini, guru memberikan gambaran tentang materi pelajaran dengan mengaitkannya dengan kejadian di dunia nyata. Tujuannya adalah mendorong siswa untuk menemukan hubungan antara pengetahuan dalam materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan menggali potensi diri mereka.
- Pendekatan Konstruktivisme
Dalam pendekatan ini, guru tidak mengajar siswa cara menyelesaikan soal atau menemukan jawaban yang benar atau salah. Guru bertugas mendorong siswa untuk berpikir kritis sehingga mereka dapat menentukan jawaban yang benar berdasarkan pemikiran mereka sendiri.
- Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan ini menekankan kepada siswa untuk menggunakan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah. Siswa diajak untuk menggunakan logika dalam mengidentifikasi sebab-akibat suatu masalah, menganalisisnya, membuat hipotesis, dan mencapai kesimpulan.
- Pendekatan Induktif
Dalam pendekatan induktif, siswa mengamati fakta-fakta khusus terlebih dahulu untuk kemudian mencapai kesimpulan yang lebih umum. Semakin banyak fakta konkret yang ditemukan, semakin baik pula kesimpulan yang dapat diambil.
- Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif melibatkan pengumpulan konsep umum yang kemudian disimpulkan menjadi kesimpulan yang lebih khusus. Guru menjelaskan konsep dasar, teori, dan istilah pada awal pembelajaran, diikuti dengan contoh penerapannya.
- Pendekatan Open-Ended
Pendekatan open-ended menekankan pada proses menemukan jawaban dari suatu masalah, bukan kebenaran jawaban tersebut. Pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka, sehingga tidak ada jawaban yang benar atau salah secara mutlak. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir dan menemukan jawaban.
- Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik mengacu pada kurikulum pembelajaran yang berlaku di sekolah. Dalam kurikulum merdeka, pendekatan saintifik bisa kita lakukan dengan melibatkan lima langkah, yaitu mengamati, bertanya, mengumpulkan data, melakukan asosiasi, dan mengkomunikasikannya.
- Pendekatan Proses
Pendekatan proses memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengamati, menemukan, atau menyusun konsep tertentu. Siswa melakukan percobaan atau ilustrasi dan menyusun hipotesis.
Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai, diharapkan siswa dapat mengembangkan dan memanfaatkan potensi mereka secara optimal. Tujuannya adalah agar siswa dapat mencapai prestasi terbaiknya.
Pendekatan-pendekatan yang disebutkan di atas bisa digunakan dalam kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka mengedepankan pemikiran kritis, kreativitas, dan eksplorasi siswa. Dengan menggunakan pendekatan-pendekatan seperti pendekatan kontekstual, konstruktivisme, pemecahan masalah, induktif, deduktif, open-ended, saintifik, dan proses, kurikulum merdeka dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan dan bermakna bagi siswa.
Pendekatan kontekstual memungkinkan siswa untuk melihat hubungan antara materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memahaminya dengan lebih baik. Pendekatan konstruktivisme membebaskan siswa untuk berpikir secara independen dan mencapai pemahaman yang lebih mendalam melalui pemikiran kritis mereka sendiri. Pendekatan pemecahan masalah mendorong siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memecahkan masalah nyata. Pendekatan induktif dan deduktif membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis dan analitis. Pendekatan open-ended mendorong siswa untuk mengembangkan kreativitas dan berpikir divergen dalam menemukan jawaban dari masalah yang kompleks. Pendekatan saintifik memungkinkan siswa untuk mengalami proses ilmiah melalui pengamatan, eksperimen, pengumpulan data, dan komunikasi hasilnya. Pendekatan proses memberikan kebebasan bagi siswa untuk menggali dan menyusun konsep dengan melibatkan percobaan dan hipotesis.
Semua pendekatan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum merdeka yang mengutamakan peran aktif siswa dalam pembelajaran, pengembangan keterampilan berpikir kritis, dan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan nyata.
Referensi:
Gulo, W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo